Suikerfabriek
Kalibagor
Ada sebuah
negeri yang sangat luar biasa. Negeri tersebut mempunyai tanah seperti tanah di
syurga. Tongkat, kayu, dan batu semuanya bisa menjadi tanaman. Bahkan badai dan
topan tidak akan bisa memporak-porandakan negeri tersebut. Sungguh luar biasa
bukan. Dialah negeriku Indonesia.
Karena terkenal
akan tanahnya yang luar biasa, Indonesia sering mendapatkan kunjungan dari
negeri-negeri luar seberang. Mereka semua berasal dari negeri yang jauh dan
dingin. Mereka datang berbondong-bondong dengan membawa kawanan mereka. Sebut saja
mereka orang Landa (Belanda).
Penduduk Indonesia mengira jika si Landa hanya mampir untuk berdagang, atau hanya singgah beristirahat sejenak karena telah melakukan pelayaran yang jauh. Tetapi siapa sangka mereka datang karena ada niatan tertentu.
Di Indonesia terdapat
suatu daratan bernama Banyumas yang terletak di Pulau Jawa. Banyumas adalah
sebuah kabupaten yang tanahnya subur tak terkira. Disuatu hari yang tenang
datanglah orang-orang Landa ke wilayah Banyumas dengan embel-embel berdagang. Setelah
sekian lama menetap di Banyumas, orang-orang Landa mulai mengambil alih
kekuasaan di Banyumas. Akhirnya orang-orang Landa berhasil menguasai Banyumas. Mereka
memegang kekuasaan tinggi dalam bidang politik dan ekonomi, tidak heran jika
pada saat itu Banyumas dijadikan sebagai pusat pemerintahan.
Pada tahun 1830
sampai tahun 1870 orang Landa mulai mengeksploitasi kekayaan yang ada di
Banyumas dengan menerapkan sistem tanam paksa. Penduduk Banyumas dipaksa untuk
menanam tebu, karena pada saat itu tebu sangat laku dipasran Eropa. Banyak
penduduk Banyumas dijadikan pekerja paksa menjadi petani tebu.
Karena permintaan tebu dari Eropa sangat tinggi, seorang bernama Sir Edward Cooke
Jr memutuskan untuk membuat sebuah pabrik gula yang sangat besar.
Yang bekerja di pabrik itu tidak hanya laki-laki tapi perempuan bahkan
turut andil dalam kerja paksa tersbut. Pada saat itu perempuan bertugas utuk
menghancurkan gula, sedangkan laki-laki bekerja di ladang untuk menanam dan
mengangkut tebu-tebu tersebut.
Nampak sebuah menara cerobong asap menjulang tinggi
membuat pabrik gula tersebut sangat menawan. Namun pada tahun 1997 pabrik
tersebut berhenti beroperasi,
dikarenakan pada saat itu gula sudah tidak
laku di Pasaran Eropa dan telah terjadi pergolakan negeri Indonesia (Reformasi). Akhirnya pabrik tersebut mengalami
kemunduran dan ditutup.
sumber: http://www.banjoemas.com/2010/06/suikerfabriek-kalibagor.html
Good job
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusisinya bagus
BalasHapusNice😍
BalasHapusKeren, makin cinta sama Indonesia ��
BalasHapusada typonya kakak ^^
BalasHapusnice article ^^
BalasHapusAwesome cece tika😍
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus