Kamis, 18 Januari 2018

LINTAS BUDAYA (Suikerfabriek Kalibagor)

Suikerfabriek Kalibagor

Ada sebuah negeri yang sangat luar biasa. Negeri tersebut mempunyai tanah seperti tanah di syurga. Tongkat, kayu, dan batu semuanya bisa menjadi tanaman. Bahkan badai dan topan tidak akan bisa memporak-porandakan negeri tersebut. Sungguh luar biasa bukan. Dialah negeriku Indonesia.
Karena terkenal akan tanahnya yang luar biasa, Indonesia sering mendapatkan kunjungan dari negeri-negeri luar seberang. Mereka semua berasal dari negeri yang jauh dan dingin. Mereka datang berbondong-bondong dengan membawa kawanan mereka. Sebut saja mereka orang Landa (Belanda). 
Penduduk Indonesia mengira jika si Landa hanya mampir untuk berdagang, atau hanya singgah beristirahat sejenak karena telah melakukan pelayaran yang jauh. Tetapi siapa sangka mereka datang karena ada niatan tertentu.

Di Indonesia terdapat suatu daratan bernama Banyumas yang terletak di Pulau Jawa. Banyumas adalah sebuah kabupaten yang tanahnya subur tak terkira. Disuatu hari yang tenang datanglah orang-orang Landa ke wilayah Banyumas dengan embel-embel berdagang. Setelah sekian lama menetap di Banyumas, orang-orang Landa mulai mengambil alih kekuasaan di Banyumas. Akhirnya orang-orang Landa berhasil menguasai Banyumas. Mereka memegang kekuasaan tinggi dalam bidang politik dan ekonomi, tidak heran jika pada saat itu Banyumas dijadikan sebagai pusat pemerintahan.
Pada tahun 1830 sampai tahun 1870 orang Landa mulai mengeksploitasi kekayaan yang ada di Banyumas dengan menerapkan sistem tanam paksa. Penduduk Banyumas dipaksa untuk menanam tebu, karena pada saat itu tebu sangat laku dipasran Eropa. Banyak penduduk Banyumas dijadikan pekerja paksa menjadi petani tebu.
Karena permintaan tebu dari Eropa sangat tinggi, seorang bernama Sir Edward Cooke Jr memutuskan untuk membuat sebuah pabrik gula yang sangat besar.

Yang bekerja di pabrik itu tidak hanya laki-laki tapi perempuan bahkan turut andil dalam kerja paksa tersbut. Pada saat itu perempuan bertugas utuk menghancurkan gula, sedangkan laki-laki bekerja di ladang untuk menanam dan mengangkut tebu-tebu tersebut. 


Nampak sebuah menara cerobong asap menjulang tinggi membuat pabrik gula tersebut sangat menawan. Namun pada tahun 1997 pabrik tersebut berhenti beroperasi, dikarenakan pada saat itu gula sudah tidak laku di Pasaran Eropa dan  telah terjadi pergolakan negeri Indonesia (Reformasi). Akhirnya pabrik tersebut mengalami kemunduran dan ditutup. 





sumber: http://www.banjoemas.com/2010/06/suikerfabriek-kalibagor.html

9 komentar:

ALTER EGO

“The Second of Me” Alter ego berasal dari bhasa latin yang berarti “aku yang kedua” atau “aku yang lain”. Alter ego merupakan penya...